Anwar Khumaini - detikNews
Jakarta - Gayus Tambunan, terdakwa kasus suap pajak seakan tak henti membuat sensasi. Pria yang rekeningnya telah diblokir hampir Rp 100 miliar ini tetap saja mampu 'membungkam' hukum dengan menyuap Kepala Rutan dan para anak buahnya. Bahkan, dengan fulus (uang), Gayus diduga bebas melenggang hingga ke Pulau Dewata.
Gayus menjadi kembali heboh setelah Harian Kompas memajang foto yang mirip dengan dirinya sedang menonton tenis di Bali. Dalam foto tersebut, pria yang mirip Gayus tampak mengenakan wig dan memakai kacamata.
Dalam berbagai kesempatan Gayus memang membantah telah melenggang ke Pulau Dewata. Dia bahkan berkelakar jika hobinya main golf, bukan tenis. "Saya tetap di tahanan. Saya nggak ke mana-mana," kata Gayus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin 8 November lalu.
"Apalagi ini tenis. Saya sukanya golf," jawab Gayus santai sambil nyengir saat terus dicecar wartawan.
Tapi berbagai 'tipu muslihat' Gayus itu tak dihiraukan Mabes Polri. Hingga akhirnya, Kepala Rutan Brimob Kelapa Dua Kompol Iwan Siswanto diganti. Iwan dibebastugaskan karena mengaku telah melakukan kelalaian dalam tugasnya karena telah 'meloloskan' Gayus Tambunan dari tahanan. 8 Petugas Rutan Brimob juga ikut diganti.
Iwan bersama 8 tersangka lainnya pada 8 November telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan serta dibebastugaskan dari jabatan. Mereka terkena pasal 5 ayat 2 pasal 11, pasal 12, UU Tipikor.
"Dia akui kelalaian atau ada kesengajaan, kenalah dia. Diproses diganti. Mereka sudah tidak jaga lagi. Sudah diganti. Bukan (dicopot)," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Iskandar Hasan, Selasa (9/11/2010).
Setiap minggu, menurut Iskandar, Gayus dapat bebas keluar dari rutan. Menurut Iskandar, Gayus mempengaruhi petugas sehingga bisa melenggang keluar setiap minggu.
Pengacara Gayus mengaku bahwa rekening Gayus senilai Rp 28 miliar dan safety box Rp 70 milliar lebih telah diblokir dan disita Mabes Polri. Kepada tim pengacara, Gayus mengaku sudah tidak punya uang lagi.
Namun ternyata, Gayus masih bisa menyuap KEPALA Rutan hingga Rp 368 juta. Ditambah 'menggaji' para penjaga jutaan rupiah per bulannya.
Menurut Mabes Polri, Iwan Siswanto mendapat uang dari Gayus dengan kisaran Rp 50-60 juta. Jika Iwan menerima Rp 50-60 juta, lanjut Iskandar, anggota lainnya menerima bervariasi. Jumlahnya tentu lebih kecil dari Karutan Brimob yaitu Rp 5-6 juta.
Meski telah diblokir, harta Gayus kemungkinan masih 'tambun'. Untuk menyelidikinya, penyidik Polri maupun PPATK sedang menyelidikinya untuk dicari tahu bagaimana Gayus bisa menyuap untuk bisa ke luar tahanan.
Gayus diketahui sudah tidak ada di tahanan sejak Rabu 3 November 2010. Polri baru mengetahui hal ini hari Minggu 7 November. Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Ito Sumardi marah besar. Dia memerintahkan anak buahnya menembak Gayus jika eks pegawai Pajak itu tak segera balik ke selnya.
Para polisi kelabakan dan mencari-cari Gayus. Ayah tiga anak itu berhasil dijemput di rumah mewahnya berharga miliaran rupiah di Kelapa Gading pada Minggu malam. Kasus Gayus makin heboh setelah muncul foto pria mirip Gayus dan mirip istrinya sedang menonton tenis di Nusa Dua Bali pada 5 November pukul 21.00 WIB.
Kalau benar yang ada di foto itu Gayus asli, bisa jadi dia murni menonton pertandingan tenis. Namun muncul pula isu Gayus bertemu Ketua Umum Partai Golkar yang juga seorang pengusaha, Aburizal Bakrie alias Ical di sana. Yang jelas pihak Ical menyangkal isu itu dengan menyebut, "Kalau ingin bertemu dengan Gayus, kenapa harus di Bali?" sangkal Ical.
(anw/anw)
Sumber : http://www.detiknews.com