[JAKARTA] Terdakwa kasus penyuapan dan mafia pajak yang baru divonis
tujuh tahun penjara, Gayus Halomoan Tambunan menuding Sekretaris Satgas
Pemberantasan Mafia Hukum (PMH) Denny Indrayana menggunakan dirinya
untuk menyerang Bakrie.
"Saya dijanjikan akan dilindungi. Tetapi,
kenyataannya justru Denny memojokan saya terus menerus dan menjadikan
kasus saya sebagai alat politik, khususnya tiga perusahaan grup bakrie
yang ingin diungkap," kata Gayus dalam testimoninya seusai sidang
pembacaan putusan di PN Jakarta Selatan, Rabu (19/1).
Bahkan,
Gayus menambahkan pada saat bertemu di Singapura, dirinya diberi tahu
oleh Denny dan Mas Achmad Santosa (Ota) tentang uang lebih dari Rp 50
miliar di safety box.
"Namun, saya tidak penah katakan
itu dari mana. Hanya saja, dibeberapa kesempatan Denny dan Ota
mengatakan, itu dari Bakrie grup. Padahal, saya tidak pernah katakan
seperti itu," ungkap Gayus.
Oleh karena itu, tegas Gayus, Satgas
yang mengarahkan dan mengalihkan isu dari mafia pajak yang kemungkinan
melibatkan Dirjen Pajak atau mafia hukum yang kemungkinan melibatkan
Cirus Sinaga yang kemungkinan akan mengarah dan membongkar kasus
Antasari Azhar.
Menurut
Gayus, Denny juga mengintimidasi Istrinya, Milana Anggarini untuk
berkata jujur soal pertemuan di Bali dengan Abu Rizal Bakrie (Ical).
Padahal, Milana telah berkata jujur tidak bertemu ical di Bali.
"Jika memang tidak bertemu apa harus bilang bertemu," tegas Gayus.
Selain
itu, menurut Gayus, Denny bermanuver sendiri sehingga merugikan dirinya
dan penasehat hukumnya Adnan Buyung Nasution dengan selalu menembak
Ical dan bukan membongkar masalah mafia pajak yang mungkin melibatkan
Dirjen Pajak. Padahal, awalnya Denny yang menyarankan menggunakan jasa
Buyung sebagai penasehat hukum. [NOV/N-5]
sumber akses:http://www.suarapembaruan.com/