JK Minta 19 Politisi Yang Ditahan KPK Jujur Soal Aliran Dana
Minggu, 30 Januari 2011
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla meminta 19
politisi yang ditahan terkait dugaan suap cek perjalanan pada pemilihan
Miranda Goeltom sebagai Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia untuk
bicara jujur terutama mengenai asal dana yang diduga mengalir ke anggota
dewan.
"Yang bekas menteri, bekas apa, itu mungkin harus jujur
juga membuka. Terima (dana suap) darimana, itu baru akan membuka
persoalan," katanya saat menghadiri seminar penutupan simposium Nasional
Demokrat di Jakarta, Ahad.
Jusuf Kalla menilai, penahanan 19
politis DPR oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah sesuai dengan
proses hukum. Terkait itu, ia meminta agar politisi DPR lainnya tidak
berprasangka buruk terhadap KPK. "Semua pihak diharapkan fair dalam
memandang aksi KPK yang menahan 19 politisi itu. Artinya, kalau
menyangkut orang lain kita minta KPK, tapi kalau kita kena, jangan KPK.
Tentu kita juga minta KPK. Jangan berpikiran apalagi bertindak tebang
pilih itu," katanya.
Jusuf Kalla menambahkan, "Tapi KPK juga jangan tebang pilih. Jadi dua-duanya harus fair,".
Tentang
orang-orang yang belum ditahan, baik mereka yang diduga sebagai penyuap
maupun mereka yang diduga ikut menikmati suap untuk memuluskan
terpilihnya Miranda Goeltom sebagai Deputi Senior Gubernur Bank
Indonesia, menurut JK posisi mereka sangat penting.
Sebelumnya,
KPK menahan 19 politisi anggota DPR 1999-2004 yang menjadi tersangka
kasus dugaan suap cek perjalanan tersebut antara lain Paskah Suzetta
dari Partai Golkar dan Panda Nababan dari PDI-Perjuangan
Tags:
Terali