Selamat datang di Blog Anti Korupsi - Berantas korupsi mulai dari diri kita sendiri - Brantas KKN
Melenggangnya terdakwa kasus pajak Gayus Tambunan ke Bali membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) gerah. Presiden menganggap, Gayus telah mencoreng Indonesia lantaran sebelumnya Presiden sempat menyampaikan masalah pemberantasan korupsi di forum G20. "Kasus ini menurut kita sangat mencoreng karena Presiden Republik Indonesia sangat concern mengenai pemberantasan korupsi dan itu disampaikan dalam G20," kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Heru Lelono, Selasa (15/11). Jadi pendapat Presiden bagaimana? "Ya sangat mencoreng, sangat. Sangat mencoreng sangat besar. Untuk itulah Presiden memberikan atensi mengenai hal itu dan disampaikan di dalam pertemuan G20," imbuh Heru. Presiden, hari ini akan meminta Kapolri dan Plt Jaksa Agung untuk memberikan laporan tentang lolosnya Gayus dari tahanan Rutan Brimob Kelapa Dua Depok, ke Bali. "Presiden memanggil para staf khusus di Cikeas untuk menyampaikan beberapa hal. Salah satu yang dibicarakan dalam rapat internal ini adalah masalah Gayus", kata Heru. Secara terpisah, anggota Komisi III bidang hukum DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menilai kasus "plesirnya" Gayus Tambunan keluar tahanan merupakan potret kultur korupsi sistemik di rumah tahanan. "Saya ada informasi bahwa Gayus itu sudah 68 kali keluar tahanan," kata Eva Kusuma di gedung DPR, Jakarta. Sayangnya, Eva tidak berkenan menyebutkan sumber informasi itu. "Sumber dari dalam. ICW juga mendapat informasi yang sama," kata dia. Eva melanjutkan, dengan seringnya Gayus keluar-masuk tahanan, itu artinya keberadaan Gayus tidak hanya yang kepergok di Bali saja. Bisa jadi di tempat lain. "Jadi, kultur korup yang sangat sistemik di rumah tahanan," kata Eva. Oleh karena itu anggota Dewan dari daerah pemilihan Jawa Timur ini mengharapkan pembenahan radikal dalam kepolisian. |