Jakarta(MedanPunya.Com) Ketika membuka rapat terbatas yang membahas kasus Gayus Tambunan hari ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, ada masalah mendasar dalam penegakan hukum kasus korupsi.
Masalah mendasar itu juga termasuk keterlibatan oknum penegak hukum. "Ini membuat permasalahan makin melebar dan rumit," kata Presiden SBY di Istana Negara, Senin (17/1).
SBY menegaskan bahwa tidak ada solusi lain, selain mengintensifkan penegakan hukum dan melakukan pencegahan korupsi. Dalam kasus Gayus Yudhoyono memutuskan untuk turun langsung.
Keterlibatan itu, katanya, sesuai dengan isi percakapan di ruang publik atau media, bahwa sudah saatnya presiden turun tangan.
"Meskipun saya tahu ada wilayah kedaulatan hukum, tetapi dalam upaya pemberantasan korupsi, (saya) akan masuk untuk memastikan semua lembaga bekerja dengan benar, efektif dan sungguh-sungguh," kata SBY.
Ini, tambah SBY, bukan keterlibatannya yang pertama. Kata SBY, dalam kasus dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah, ia juga ikut terlibat.
"Seperti kasus saudara Chandra dan Bibit, saya harus involve untuk kepentingan bangsa dan negara."
"Peran itu akan terus saya lakukan demi keberhasilan penegakan hukum," tambah SBY.
Dalam rapat terbatas hari ini, SBY akan memberikan instruksi khusus kepada para penegak hukum yang berada di bawah koordinasinya, seperti Polri dan Kejaksaan.
Sementara, untuk lembaga di luar tanggung jawabnya, ia mengharapkan ada sinergi.
Kasus Gayus kembali mengemuka setelah ia ketahuan bepergian ke sejumlah negara ketika berstatus sebagai tahanan Rutan Mako Brimob Kelapa Dua.
Menggunakan paspor atas nama 'Sony Laksono' Gayus melancong ke sejumlah negara: Singapura, Kuala Lumpur-Malaysia, Macau, dan Guangzhou.
Perkembangan terakhir kasus Gayus, Kementerian Keuangan awal pekan ini menyerahkan data 151 perusahaan yang pernah ditangani Gayus Tambunan kepada KPK.***vv/Rep1/bs
http://www.medanpunya.com/