Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Jakarta -
Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengaku kecewa dengan penolakan
Komisi III DPR atas kehadiran pimpinan KPK Bibit Samad Rianto dan
Chandra M Hamzah. Menurut Din, DPR harusnya lebih menaruh hormat kepada
KPK.
"Menyedihkan, saya termasuk yang prihatin dan bersedih ada
pimpinan KPK yang dibentuk kemudian diusir oleh DPR," ujar Din usai
menemui Ketua DPR Marzuki Alie di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa
(1/2/2011).
Menurut Din, Komisi Hukum DPR harusnya mendukung
upaya KPK dalam pemberantasan korupsi. Komisi juga tidak perlu reaktif
saat KPK menahan sejumlah politisi Senayan.
"DPR harusnya mendukung pemberantasan korupsi, koruptor musuh rakyat," paparnya.
Din juga berharap KPK menjadi lembaga penegak hukum yang independen dan melakukan pemberantasan korupsi tanpa tebang pilih.
"KPK
perlu mengambil tugas itu tapi jangan tebang pilih. Ya kalau anggota
DPR diduga menerima, ya pemberinya juga harus dikejar," ujar Din.
Seperti
diberitakan kemarin (31/1), hasil voting rapat internal Komisi III DPR
memutuskan Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah tidak layak hadir
karena deponeering tidak menghilangkan status tersangka keduanya.
Keputusan kontroversial itu didukung Fraksi Golkar, PDIP, PPP, PKS dan
Gerindra.
(van/lrn)