JAKARTA* (Suara Karya) Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya
membangun pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Hal itu antara lain
ditunjukkan dengan penandatangan pakta integritas yang diwakili Sekjen
Kemenag Bahrul Hayat dan disaksikan Menteri Agama Suryadharma Ali, pada
acara Evaluasi Kinerja Kementerian Agama dalam rangka Hari Amal Bakti
(HAB) ke-65. di Kantor Kemenag, Jakarta, kemarin.
"Sesuai dengan tema peringatan" Hari Amal Bakti ke-65 pada tahun ini,
yaitu Kerja Keras Mewujudkan Kementerian Agama yang Bersih dan
Berwibawa, saya meminta kepada seluruh jajaran aparatur Kementerian
Agama baik di pusat maupun daerah, untuk bekerja keras dan bersama-sama
memperkuat kesa-daran kolektif untuk mengedepankan nilai-nilai kejujuran
dan etika kerja yang sehat dan benar serta menjauhi segala macam
praktik korupsi, kolusi dam nepotisme," ujar Menag Suryadharma Ali.
Dalam acara itu, hadir antara lain, Irjen Kemenag Suparta, Dirjen PHU
Slamet Riyanto, Dirjen Pendidikan Islam M Ali, Dirjen Bimas Islam,
sejumlah dirjen lain, Kapus Pinmas Masyhuri AM, dan Kabag Humas Afrizal.
Menag mengaku, seluruh program kementerian yang dipimpinnya selama
2010 telah mencapai hasil menggembirakan meski ada beberapa hal yang
harus ditingkatkan lagi pada tahun mendatang.
Menaga mengatakan, pencapaian seluruh program masih harus
ditingkatkan lagi. Namun, seca-ra umum Suryadharma Ali mengaku seluruh
program berjalan baik meski penyerapan anggatan di kementerian tersebut
baru 86,5 persen. Ia yakin, dalam sebulan terakhir akan mencapai 91
persen.
Penyerapan Anggaran
Sementara itu, Sekjen Kemenag Bahrul Hayat mengatakan, ada beberapa
program unggulan yang alon diterapkan pada 2011 dan pada 2010 sudah
mengalami perbaikan, se-, perti penyelenggaraan ibadah haji, program
beasiswa dan sertifikasi para guru. Kedepan akan ditingkatkan lagi
dengan lima program unggulan, termasuk di dalamnya pelayanan nikah
gratis di sejumlah kantor urusan agama (KUA).
Tentang penyerapan anggaran yfang belum menggembirakan. Bahrul
Hayat mengatakan, ada kendala di lapangan, yaitu tingginya tingkat
kehati-hatian para pelaksana tender.
Untuk itu, ke depan, ia sudah menyiapkan tenaga pendampingan agar
pelaksana tender tak ragu dalam mengambil keputusan. "Ada penghematan
106 miliar pelaksaan tender 2010," ujarnya.
Bahrul Hayat juga mengatakan, Kemenag berencana membebaskan uang
pangkal bagi orang tua yang anaknya masuk sejumlah madrasah. Hal ini
baru tahap pemikiran, karena pihak kementerian sedang mengkaji dampak
buruk yang kemungkinan muncul. "Seperti terjadinya minat masuk madrasah
di satu daerah jika ada pembebasan uang pangkal," ujarnya.
Di sisi lain, Bahrul Hayat juga mengaku masihada hal yang terasa
mendesak untuk diperbaiki dalam pelaksanaan kerukunan umat beragama di
Tanah Air. Khususnya menyangkut pemberian izin mendirikan rumah ibadah.
Sebab, tak jarang perselisihan dipicu oleh pemberian izin mendirikan
bangunan rumah ibadah. "Hal ini berpengaruh kepada kualitas kerukunan
beragama di tanah air," ujarnya.
Di bidang perhajian, tutur dia, ke depan yang juga harus diperbaiki
adalah belum adanya peraturan pemerintah tentang pengelolaan dana abadi
umat (DAU). "Sudah setahun pengelolaan dana tersebut peraturannya belum
turun. DAU diperuntukkan bagi pingkatan kualitas pelaksanaan ibadah umat
Islam, seperti rumah ibadah dan sosaial ekonomi," ucapnya. (Yuihirmi: http://bataviase.co.id)
Selamat datang di Blog Anti Korupsi - Berantas korupsi mulai dari diri kita sendiri - Brantas KKN