Jakarta - Korupsi adalah penyakit berat yang coba diberantas di Indonesia. Saat ini, musisi Indonesia juga ditantang untuk ikut dalam kompetisi Fair Play Anti-Corruption Youth Voices dan mengupload karya mereka di Youtube.
"Kami berharap akan melihat hasil karya dari Indonesia tahun ini. Saya dengar di Indonesia ada banyak musisi bagus yang juga aktivis antikorupsi," kata Kate Declerck, Program Officer Jeunesses Musicales International, sebagaimana siaran pers yang diterima detikcom, Senin (3/1/2011).
Fair Play Anti-Corruption Youth Voices adalah kompetisi global untuk lagu orisinil dari band-band anak muda (18-35 tahun) dengan tema anti-korupsi. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Global Youth Anti-Corruption Network, JMI dan World Bank Institute.
Menurut Declerck, dampak korupsi terhadap masyarakat bisa jadi tidak nampak betul dalam angka atau laporan semata. Untuk memahami bagaimana korupsi benar-benar mempengaruhi kehidupan banyak orang, kita harus mendengarkan suara mereka.
Mulai 10 Januari 2011, band-band sedunia diundang untuk mengunggah (upload) video musik anti-korupsi mereka ke YouTube dan mendaftar ke situs web kompetisi, www.anticorruptionmusic.org. Tenggat waktunya adalah 20 Maret 2011.
Tiga band pemenang akan memenangkan perjalanan ke Nairobi, Kenya, untuk berpartisipasi dalam Global Youth Anti-Corruption Forum kedua dan manggung pada bulan April 2011. Band yang mendapatkan voting terbanyak untuk video mereka juga akan menerima hadiah sesi latihan studio senilai US$ 2.000. Sesi
ini akan dilakukan di kota di mana band itu berasal, dan merupakan hadiah terpisah dari acara di Nairobi. Band pemenang sesi studio akan dipilih langsung oleh publik -- akan ada sistem voting online di situs web Fair Play.
Juri Fair Play akan memilih tiga band untuk tampil di Nairobi. Seleksi mereka tidak akan dipengaruhi oleh jumlah suara online - jadi totalnya mungkin menjadi empat pemenang.
Pemenang tahun lalu adalah Mafilika, sebuah band reggae-rock dari Malawi, I-Voice, duo hip-hop dari Palestina, dan Katya Emmanuel, band kolaborasi dari Kongo dan Kenya.
Fair Play adalah program peningkatan kesadaran dan usaha pembangunan jejaring global bagi seniman dan warga negara yang peduli. Fair Play mendorong peran anak muda dalam memberantas dan mencegah korupsi.
Global Youth Anti-Corruption Network adalah jaringan global organisasi pemuda yang bekerja pada isu anti-korupsi. Jaringan ini bertujuan membangun jaringan pemuda global yang memelihara dan dipelihara oleh inisiatif-inisiatif di tingkat negara yang mempromosikan transparansi dan akuntabilitas. Jejaring tersebut juga menciptakan lingkungan yang ramah bagi anak muda untuk mengatasi korupsi, di mana mereka sendiri yang akan menentukan prioritasnya.
Program ini akan mengumpulkan anak-anak muda berusia usia 18-35 tahun yang aktif dalam upaya anti-korupsi, jurnalis muda dan musisi muda untuk meningkatkan kesadaran di kalangan pemuda tentang dampak korupsi terhadap pembangunan di negara mereka, dan menciptakan jaringan pemuda di negaranya
untuk mempromosikan langkah nyata dalam transparansi dan akuntabilitas.
Promosi kompetisi ini bisa dilihat di
Youtube.