Panduan (TOR) Kampanye Anti Korupsi
Sumpah Pemuda Anti Korupsi 28 Oktober 2011
Latar Belakang
Indonesia telah lama menghadapi kasus korupsi yang bertubi-tubi dan berdasarkan temuan BPK terdapat penyimpangan anggaran sebesar Rp 103,19 trilyun dari periode 2004-2011. Temuan ini mengejutkan mengingat masyarakat Indonesia masih berada pada peringkat sosial ekonomi ke 5 di Asia Tenggara di bawah Thailand. Korupsi yang terjadi di Indonesia melibatkan elemen legislative, eksekutif dan yudikatif, bahkan kepolisian. Untuk menghadapi kuatnya jaringan koruptor maka kekuatan masyarakat juga perlu membangun jaringan bersama-sama yang lebih nyata sebagai gerakan anti korupsi.
Korupsi di Indonesia yang makin mengurita harus segera dihentikan, dan masyarakat Yogyakarta berkehendak untuk melakukannya dengan dukungan penuh dari pihak pimpinan tertinggi eksekutif Daerah istimewa Yogyakarta. Oleh karena itu, kami membentuk “Konsorsium Gerakan Sosial Anti Korupsi Nasional” sebagai wujud dari komitmen kami dalam membangun kemitraan masyarakat anti korupsi nasional dengan mendayagunakan media alternatif yang berbasis
masyarakat.
Tujuan
Kekuatan dari konsorsium gerakan sosial anti korupsi yang melibatkan berbagai pemangku
kepentingan tersebut selalu mengkampanyekan mental anti korupsi sebagai dasar dari
pengelolaan Negara. Melalui gerakan sosial ini maka kekuatan anti korupsi ada di tangan rakyat dan untuk kepentingan rakyat.
Out Put
Hasil dari konsorsium tersebut kami bersama-sama menyatakan sikap untuk membangun Negara yang bebas dari korupsi melalui penandatanganan di atas kain putih yang telah dipigura sebagai ungkapan simbolik dari rakyat untuk membangun Negara bebas dari korupsi. Tanda tangan itu kami serahkan kepada lembaga legislative, yudikative dan eksekutif pada tanggal 28 Oktober 2011 di Yogyakarta. Pada hari tersebut kami juga akan melakukan aksi damai untuk menggalang tandatangan diatas kain mori sepanjang 28 meter yang merupakan simbolisasi dari hari sumpah pemuda. Penandatanganan di atas kain moridi Km 0 Yogyakart juga merupakan simbolisasi dari upaya untuk mencapai angka O (nol) korupsi. Selain itu kami juga akan mengikrarkan SUMPAH PEMUDA ANTI KORUPSI di depan monument Serangan Umum 1 Maret yang berlokasi disekitar Gedung Agung (Istana Kepresidenan) dan perkantoran pemerintah.
Dampak Sosial
Sumpah Pemuda 28 Oktober merupakan peristiwa yang memiliki efek sosial dan politis yang luas, dan penyelenggaraan di seputar Km 0 Yogyakarta adalah tempat yang strategis karena banyak orang yang melewati titik tersebut.
Peserta:
1.Masyarakat Yogyakarta
2.Mahasiswa Yogyakarta
3.Aktivis Anti Korupsi
4.LSM Anti Korupsi
5.Tokoh masyarakat
6.Partai Politik
Yogyakarta, 24 September 2011
Sentra Informasi dan Data Untuk Anti Korupsi (SIDAK)
sumber : http://infokorupsi.com/files/ttd28/tor28.pdf