Karya: Rodli TL
KARDUS-KARDUS MEMASUKI PANGGUNG, MENARI DAN MENYANYI
Kardus, kardus, kardus
Tak berakal, tak berbekal
Kardus pembungkus kebaikan
Dari debu dan kotoran kehidupan
Nasib kardus bukan malang
Kardus juga makhluk Tuhan
Berguna untuk barang kemasan
1. Kardus 1 : Saya adalah kardus
2. Kardus 2 : Bungkus, bungkus, bungkus
3. Kardus 1 : Ya, kardus untuk membungkus
4. Kardus 1 : Bungkus, bungkus, bungkus
5. Kardus 2 : Dunia tidak sempurna tanpa kardus
6. Kardus 1 : Kardus TV
7. Kardus 2 : Kardus Kulkas
8. Kardus 1 : Kardus roti
9. Kardus 2 : Kardus, kardus, kardus
10. Kardus1 : Bahkan air pun dibungkus dengan kardus
11. Kardus 2 : Mampus, mampus, mampus!
12. Kardus 1 : Kenapa?
13. Kardus 2 : Aku bosan jadi kardus. Mampus, mampus, mampus
14. Kardus 1 : Kenapa?
15. Kardus 2 : Bila kita aus, kita menjadi sarang tikus
16. Kardus 1 : Lalu kenapa?
17. Kardus 2 :Kita harus berubah
18. Kardus 1 : Berubah? Berubah bagaimana?
19. Kardus : Lihat tikus-tikus itu.
TIKUS TIKUS BERDATANGAN MENARI DAN MENYANYI
Cit cit cit
Cit cit ci
Cit cit cit
Kamilah tikus-tikus berjalan beriringan
Cit cit cit Cit cit cit
Kulitku hitam, mataku tajam.
Cit cit cit Cit cit cit
Kumisku panjang, aduh sangatlah manis.
Cit cit cit Cit cit cit
Tikus-tikus mencari sampah
Tikus-tikus ada di rumah
Tikus-tikus makan apa saja.
Cit cit cit Cit cit cit
20. Tikus 1 : Long life, tikus
21. Tikus 2 : yo mesti long life
22. Tikus 1 : Saksikanlah kami. Para tikus! Hidup bebas dimana saja. Di hutan, di tempat sampah, bahkan di rumah-rumah mewah.
23. Tikus 2 : Hidup tikus!
24. Tikus-Tikus : Hidup tikus!
25. Tikus 1 : Long life, tikus
26. Tikus-Tikus : Hidup tikus!
27. Tikus 1 : Kami juga tidak pernah manja.. kami bisa makan apa saja, mulai dari soto, tahu campur, sampai permen sugus.
TIKUS-TIKUS KEMBALI BERGERAK DAN BERNYANYI.
28. Kardus 1 : Mampus! Tikus-tikus menuju kemari
29. Kardus 2 : Mampus! Pasti mereka mau beranak-pinak
30. Kardus 1 : Nasib terburuk kardus adalah menjadi sarang persalinan tikus
31. Karsus 2 : Hi hi hi hi……Ayo kita lari!
KARDUS BERUSAHA BERLARI, NAMUN TIDAK SECEPAT TIKUS-TIKUS. TIKUS-TIKUS
TELAH MENGUASAI KARDUS-KARDUS. TIKUS-TIKUS MENGGIGIT KARDUS-KARDUS
SAMBIL BERNYANYI
Tikus-tikus makan kardus
Kardus-kardus sarang tikus
32. Kardus 1 : Sebelum hancur, mari kita berdo’a pada Tuhan. Tuhan berjanji akan mengabulkan do’a orang teraniaya
33. Kardus 2 : Kita bukan orang.
34. Kardus 1 : Siapa tahu sama. Ya Tuhan! Sebelum kami hancur, kabulkan satu permohonan.
35. Kardus 2 : To the point saja! Jangan berbelit-belit
36. Kardus 1 : Ya Tuhan, Jadikanlah kami makhluk bebas hidup dan makan apa saja seperti tikus-tikus
37. Kardus 2 :Sial, kenapa kamu meminta menjadi makhluk seperti tikus…
padahal tikus-tikus itu adalah makhluk yang paling kita benci
38. Kardus 1 : Terlanjur
39. Kardus 2 : Mampus, kita menjadi tikus
KARDUS-KARDUS BERGERAK BERUBAH MENJADI TIKUS-TIKUS. MEREKA BERNYANYI MENYESALI NASIBNYA
Eh mampus, kardus-kardus menjadi tikus-tikus
KARDUS TELAH BERUBAH MENJADI TIKUS. MEREKA BERGERAK DARI LAMBAN KE CEPAT DENGAN NYANYIAN
40. Tikus1 : Hi, di sini ada tikus
41. Tikus 2 : Di sini juga ada
42. Tikus 1 :Wah, disini tikusnya masih muda-muda. Masih cantik dan tampan-tampan
43. Tikus 2 : Kalau disini tikusnya sudah tua.
44. Tikus 1 : Kalau begitu kesini saja, siapa tahu ada yang naksir kita
45. Tikus 2 : It’s good idea. Ayo kita kesana, ke tempat tikus-tikus yang cantik dan tampan-tampan
TIKUS-TIKUS BERGERAK MENUJU KE TEMPAT YANG DITUJU
Cit cit cit cit cit cit
go go there, go there, go there mencari mangsa
tikus-tikus mencari mangsa memakan apa saja
tikus cantik
tikus tampan
I love you
KARDUS TIBA-TIBA KETAKUTAN
46. Tikus 1 : Sialan,
47. Tikus 2 : Ada kucing
48. Kucing-kucing : Ha ada kucing?!
49. Tikus 1 : Mana dia?!
50. Tikus 2 : Itu dia!
51. Tikus 2 : Itu juga
52. Tikus 1 : Di sana juga banyak kucing
53. Tikus 1 : Wah, kucingnya banyak sekali, sangat menakutkan. Ayo kita lari!
TIKUS-TIKUS SEMBURAT BERLARIAN. MEREKA BERKUMBPUL MERAPAT LAGI LALU BERNYANYI
Mata kucing
Mata kucing
Mata kucing maunya mencengkramku
MUNCUL KUCING MENGENDAP-ENDAP BERUSAHA MENANGKAP TIKUS-TIKUS. NYANYIAN TIKUS TIKUS MENJADI MILIK KUCING
Mata kucing
Mata kucing
Mata kucing maunya menerkam tikus
54. Tikus 1 : Wah, dia terus mengejar kita, bagaimana ini
55. Tikus 2 : Selama kita menjadi tikus kan belum pernah berdo’a pada Tuhan..
56. Tikus 1 : Maksud kamu kita meminta pertolongaNYA
57. Tikus 2 : Itu jalan satu-satunya yang harus kita lakukan
58. Tikus 1 : Mana mungkin. Dosa kita terlalu banyak. Makanan yang
selalu kita makan adalah hasil curian.. pasti Tuhan sedang marah pada
kita. Tuhan tidak akan mengabulkan do’a kita
59. Tikus 2 : Jangan pesimis. Tikus-tikus diciptakan tidak untuk menjadi
makhluk yang mudah putus asa. Kita harus sunggu-sunggu dan berbaik
sangka pada Tuhan. Tuhan pasti mengabulkan do’a kita
60. Tikus-Tius : (bersama-sama) amin, amin, amin….
TIKUS-TIKUS MELAKUKAN GERAKAN DO’A YANG KHUSUK
61. Tikus : Ya Tuhan, sungguh kami termasuk makluk yang aniaya, yang
dholim, yang sesat, yang rendah. Kami telah melakukan banyak maksiat
kepadaMu. Kami selalu mencuri, mengambil hak makhluk lain. Dan yang
lebih dosa lagi hasil curian itu kami bagi-bagikan kepada teman-teman
kami, saudara kami, bahkan ibu bapak kami.. ampunilah kami Tuhan yang
telah memasukkan keluarga kami ke lembah nista, ke jalan menuju neraka.
Sungguh Tuhan. Bila engkau tidak mengampuni kami, kami akan menjadi
makhluk yang rugi selamannya. Ampunilah kami Tuhan, ampunilah….
(MENANGIS MENYESALI DOSA-DOSANYA) Ya tuhan yang maha pengasih,
kasihanilah kami, jadikanlah kami makhluk yang lebih baik dari
sebelumnya. Menjadi kucingpun tidak apa-apa.
SEKETIKA ITU TIKUS-TIKUS BERUBAH MENJADI KUCING.
Mata kucing
Mata kucing
Mata kucing maunya menerkam tikus
62. Kucing 1 : Kawan-kawan, ayo berangkat bersama-sama mencari mangsa. Mencari tikus-tikus. Di sana!
63. Kucing 2 : Ya, mungkin di sana, di tempat itu.
64. Kucing 1 : Ayo kita cepat kesana. Kita tangkap tikus-tikus itu lalu kita makan dagingnya
KUCING-KUCING BERGERAK KE SEGALA PENJURU BERBURU TIKUS SAMBIL BERNYANYI
Mata kucing
Mata kucing
Mata kucing maunya menerkam tikus
65. Kucing Kardus: Kawan-kawan! Di sana tadi saya melihat ada orang
makan daging yang lezat. Tidak hanya makanan yang lezat yang dia miliki,
tadi saya melihat dia juga memasukkan uang banyak ke dalam saku pakain
dalamnya. Tapi aneh, kenapa ya, waktu memasukkan uang dia kok lihat
kanan-kiri dengan wajah ketakutan. Jangan-jangan. Ah tidak. Tidak boleh
berburuk sangka pada makhluk lain.
66. Kucing 1 : Ayo kita mendekat saja… lalu kita amati.
KUCING-KUCING BERGERAK MENGENDAP-ENDAP
67. Kucing 1 : Oh, betul dia pencuri
68. Kucing 2 : Hus, jangan cepat menuduh
69. Kucing 1 : Lihat saja gerakannya, seperti gerakan kita saat mencuri ikan pindang
70. Kucing 2 : Tidak sama, kucing dan manusia…
71. Kucing 1 : Apa bedanya
72. Kucing 2 : Kita hewan sedang manusia punya hati dan fikiran
73. Kucing 1 : Ah sama saja
74. Kucing 2 : Tidak sama
75. Kucing 1 : Sama saja
KUCING-KUCING BERDEBAT DENGAN DUA KATA “SAMA DAN TIDAK SAMA”. PERDEBATANYA BERUBAH MENJADI PERTARUNGAN. MEREKA SALING MENCAKAR.
76. Kucing Kardus : Ya Tuhan, kenapa semua hewan punya punya sisi
jahat..saya fikir menjadi tikus, kucing lebih baaik dan aman daripada
menjadi kardus… menjadi tikus suka mencuri, menjadi kucing suka
bertengkar…lalu menjadi apalagi kita ini?!
77. Kucing 1 : Kita menjadi manusia saja
78. Kucing 2 : betul, agar kita tahu sebenarnya manusia itu pencuri atau bukan
79. Kucing Kardus : Ya Tuhan, ini adalah permohonan kami yang terakhir,
kabulkanlah do’a kami. Jadikanlah kami makhluk termulya, makhluk yang
punya hati dan akal, sebagai makhluk yang engkau percaya memjadi
kholifah,.. ya Tuhan, kabulkanlah do’a kami menjadi …..
80. Kucing Kardus : Jangan-jangan… jangan memohon pada Tuhan menjadi
manusia.. saya tahu persis..manusia ternyata lebih rendah dari
kucing-kucing dan tikus-tikus…saya tadi masuk ke dalam TV.. lalu TV itu
berbicara.. manusia juga suka mencuri dan bertengkar. Pak nazar, pak
udin, bu melly, bu indah, pak rodli, pak padli, pak haji, pak heru, pak
ali, pak amar, pak her, pak ilham, dan lain sebagainya. mereka semua
penipu dan pencuri. sungguh jangan meminta untuk menjadi manusia..di
sana-sini terjadi, pencurian, pertengkaran, kemaksiatan, pornoaksi,
narkotika, tawuran antar kampung dan pelajar…hamper semua kerusakan di
bumi ini disebabkan tangan-tangan manusia….sunggu jangan kita berdo’a
menjadi manusia… jangan sampai kita menghianati Tuhan sang pencipta….
SEMUA KUCING-KUCING MENANGIS
81. Kucing 1 : Lalu apa yang harus kita lakukan?
82. Kucing Kardus : Kita meminta pada Tuhan untuk kembali menjadi
kardus..kita bersyukur pada Tuhan.. Tuhan Maha Tahu dengan Segala
kebaikan makhluknya..
KUCING-KUCING MEMBUAT FORMASI DO’A PADA TUHAN DENGAN UNGKAPAN BAHASA
KUCING. KUCING-KUCING BERUBAH MENJADI KARDUS LALU MENYANYI BERSAMA-SAMA.
Kardus, kardus, kardus
Tak berakal, tak berbekal
Kardus pembungkus kebaikan
Dari debu dan kotoran kehidupan
Nasib kardus bukan malang
Kardus juga makhluk Tuhan
Berguna untuk barang kemasan
THE END
http://sastra-indonesia.com/2012/01/manusia-kardus/
Lamongan, 17 Oktober 2011