Jakarta - Festival Remaja Antikorupsi kembali digelar dalam rangka Hari Antikorupsi Internasional 9 Desember 2011. Rangkaian festival yang dihelat Suara Pemuda Antikorupsi (Speak) dimulai sejak 4 November lalu hingga 10 Desember mendatang.
"Speak Festival hadir sebagai perayaan sikap kritis anak muda," kata Retha Dungga dari Transparency International Indonesia, di Kantor TII Jakarta, Sabtu, 3 Desember 2011.
Agus Sarwono dari Speak menjelaskan, acara puncak yang digelar pada hari terakhir akan dimeriahkan sepuluh penyanyi dan band, serta sejumlah komunitas seni. Kelompok musik yang akan mengisi acara adalah Bangku Taman, Morfem, Anda Perdana, Efek Rumah Kaca, Sir Dandy, The Trees and The Wild, Resposito, Roots, Seringai, dan Brndls.
Sedangkan komunitas seni dan budaya yang akan mendukung acara adalah Komunitas Karinding Merinding, Teater Sepeda Pintar, Spitwall, Peri Kertas, Propagraphic Movement, Galeri Bautanah, dan Teater Nadi. Hadirnya mereka memberi warna sedikit beda dengan acara puncak Speak tahun lalu, yang "hanya" diisi pagelaran musik.
Retha mengaku, membujuk mereka untuk terlibat dalam acara tak sesulit yang diperkirakan. Mereka pun rela dibayar jauh di bawah standar, dengan alasan mendukung program Speak yang menargetkan Festival sebagai media transformasi pikiran dan ide pemberantasan korupsi, ajakan berpikir kritis, serta bersikap jujur.
Menurut Agus, pihaknya memang memilih cara berbeda dalam mensosialisasikan sikap antikorupsi ke anak muda. Ia menilai, cara konvensional melawan korupsi selama ini, cenderung sulit diterima remaja. "Pendekatannya memang beda. Kalau kita ngajak nenteng poster di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, kayaknya berat."
Kegiatan Speak didukung sejumlah lembaga seperti TII, KPK, Indonesia Corruption Watch, Danida, USAID, MSI, dan UNODC. "KPK support banget ke kegiatan kami. Karena apa yang kami lakukan sangat berbeda dengan pendekatan mereka selama ini. Dan ternyata mereka tertarik dengan ide kami," ujar Retha.
Sejak 4 November lalu, TII dan Speak sudah menggelar sejumlah kegiatan. Seperti lomba e-wallpaper, video PSA, dan debat. Semua lomba tersebut, menurut Retha, bertujuan mengajak anak muda menyuarakan perlawanan terhadap korupsi. Dalam lomba debat misalnya, peserta diminta membuat esai bertema "Indonesia Bersih dari Korupsi, Mungkinkah?".
Pemenang lomba akan diumumkan pada acara puncak yang berlangsung 10 Desember mendatang di Lapangan Bola Blok S, Jakarta Selatan. Acara yang dimulai sejak pukul 10.00 hingga 21.00, tidak dipungut biaya.
ISMA SAVITRI/TEMPO.CO,