Jakarta, Seruu.com - Presiden BEM Unversitas
Jayabaya, Rezky Tuanany menyatakan bahwa mahasiswa tidak akan pernah takut
dengan segala macam represifitas yang dilakukan oleh aparat kepolisian dan
negara dalam rangka meredam aksi solidaritas untuk Sondang.
Rezky yang sempat ditahan 1 malam
di Polda Metro Jaya saat aksi bersama peringatan 7 hari meninggalnya Sondang
Hutagalung di Istana Negara menyatakan bahwa ia dan rekan-rekannya tidak akan
pernah mundur hanya karena pukulan aparat ataupun ancaman penjara.
"Kami akan terus melakukan aksi - aksi
solidaritas untuk menegakkan cita-cita Sondang yaitu mewujudkan negeri ini yang
bebas dari penindasan, pelanggaran HAM oleh negara dan korupsi yang merajalela.
Kami juga menuntut agar SBY - Boediono turun sebagai pertanggungjawaban kepada
rakyat" paparnya saat dihubungi seruu.com, Senin (19/12/2011).
Menurut Rezky hal tersebut akan mereka buktikan
dengan kembali menggelar aksi di depan kampus Universitas Jayabaya , Senin
(19/12/2011) sore ini. " Pukul 4 sore nanti kami akan kembali menggelar
aksi di kampus," tandasnya.
Rezky sendiri mengakui bahwa represifitas
tersebut dialaminya sendiri saat penangkapan di Istana pada aksi hari Sabtu
lalu. "Saya dipukulin dari mulai ditangkap sampai dimasukan mobil tahanan.
Cuma di Polda saja berhenti karena kami didampingi pengacara," paparnya.
Rezky merupakan satu dari 3 orang mahasiswa yang
ditahan di Mapolda Metro Jaya selama 1 x 24 jam setelah ditangkap dalam aksi
aliansi Sondang untuk Revolusi di Istana, Sabtu (19/12/2011). Selain menangkap
3 mahasiswa, tindakan keras aparat kepolisian juga membuat 3 orang, 2 mahasiswi
dan 1 mahasiswa dari Universitas Pamulang menginap dan mendapatkan perawatan di
RS Tarakan. [musashi]