ANTARA
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011-2015 pimpinan
Abraham Samad diharapkan bergerak cepat, nyata, dan signifi kan guna
memenuhi harapan publik untuk memprioritaskan penyelesaian skandal
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Abraham Samad dinilai
mampu mengembalikan keadilan bagi rakyat karena beban utang BLBI yang
merupakan kerugian negara terbesar sepanjang sejarah RI itu, selama ini
menciutkan kapasitas APBN untuk membangun ekonomi rakyat.
"Sekarang
inilah saatnya pimpinan KPK yang baru dilantik untuk bertindak nyata
dan cepat menyelesaikan kasus-kasus korupsi kakap yang belum dituntaskan
oleh penegak hukum selama ini. Terutama kasus yang begitu besar
merugikan negara, seperti BLBI yang selama ini seperti sulit disentuh,"
kata Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, di Jakarta,
Minggu (18/12).
Menurut Ray, KPK perlu bergerak cepat guna
menumbuhkan kepercayaan publik bahwa lembaga itu benar-benar memenuhi
janji untuk menuntaskan skandal BLBI dan sejumlah kasus kakap lain.
Bahkan, Abraham berjanji dalam satu tahun sudah harus ada kasus kakap di
KPK. yang bisa di tangani dengan jelas.
Kasus BLBI selama ini
tidak ditangani secara serius dan cenderung didiamkan, meski sudah
banyak tokoh masyarakat, dan lembaga antikorupsi yang mendesak
penuntasan megakorupsi yang menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
merugikan negara lebih dari 600 triliun rupiah.
Ray menambahkan
KPK bisa memanfaatkan dukungan psikologis Presiden yang beberapa hari
lalu menegaskan bahwa tidak ada pihak yang kebal hukum di negeri ini.
Gebrakan KPK mengusut kembali skandal BLBI yang selama ini terkesan
didiamkan, akan menumbuhkan kepercayaan publik bahwa tidak ada pihak
yang kebal hukum, termasuk pentolan koruptor kasus yang selama dianggap
tidak bisa terjamah hukum.
Bila KPK berani menuntaskan kasus
BLBI, lanjut Ray, bukan hanya akan dicatat oleh sejarah, tapi juga akan
mengembalikan kepercayaan publik. Saat ini adalah momentum, di mana
dukungan publik sedang kuatkuatnya. Oleh karena itu, jangan sampai
kepercayaan dan dukungan publik yang sedang kuat-kuatnya disia-siakan
oleh KPK.
"Kerja nyata KPK sangat diharapkan publik. KPK jangan
pernah takut akan ada tekanan karena publik ada dibelakang KPK," kata
Ray.
Hal senada dengan Ray, dikemukakan Kepala Divisi
Monitoring, Advokasi, dan Investigasi Masyarakat Pemantau Peradilan
Indonesia Fakultas Hukum Universitas Indonesia (MaPPI-FHUI), Hendra
Setiawan.
"KPK juga harus fokus mengupayakan hukuman setimpal
kalau perlu yang seberat-beratnya kepada para koruptor uang BLBI
tersebut. Buktibukti yang dimiliki penyidik KPK sudah cukup untuk
mengungkap kasus mega korupsi tersebut," kata Hendra.
Alasannya,
lanjut Hendra, hukuman berat akan membuat koruptor jera dan bisa
memperkecil dorongan orang untuk berani menggelapkan uang negara.
Apalagi,
kata Hendra, komposisi pimpinan KPK yang baru diisi oleh orang-orang
yang memiliki komitmen tinggi dalam pemberantasan korupsi. ags/eko/P-4