SUMENEP - Warga yang tergabung dalam Aliansi Peduli Masyarakat Sumenep (APMS) melakukan aksi unjuk rasa ke kantor Kejaksaan Negeri Sumenep. Mereka mendesak para jaksa menuntaskan dugaan kasus korupsi yang tak kunjung tuntas.
Mereka menuding, pihak jaksa melakukan jual beli hukum dan tidak serius dalam melakukan pengusutan dan mengungkap para pelaku yang mengeruk uang negara. ‘Seabrek’ kasus korupsi banyak mengendap di meja jaksa.
"Dugaan korupsi yang mengendap di meja jaksa, antara lain, kasus raskin senilai Rp 8 miliar, pelabuhan rakyat, P2SEM, pesangon anggota dewan periode 2004, dan ‘seabrek’ kasus dugaan korupsi yang tidak tertustaskan dan nilainya miliaran rupiah," kata korlap aksi, Sarkawi, Selasa (1/11) siang.
Pendemo yang membawa berbagai macam poster dan bertuliskan kecaman terhadap jaksa menyayangkan dugaan korupsi raskin berlarut-larut dalam pengungkapannya. "Raskin itu kan jatah orang miskin. Kenapa masih dikorupsi juga! Raskin jadi bancakan pejabat. Pak Jaksa kenapa tidak segera menuntaskan kasus raskin?," ujar Sarkawi.
Menurut dia, dugaan korupsi di Sumenep sudah jelas ada penyimpangan secara kasat mata, semisal pelabuhan rakyat di Kalianget. Namun, tidak ada gaung dalam pengungkapan kasusnya. Bahkan, pelabuhan rakyat bermasalah itu dioperasikan untuk bongkar muat BBM industri ilegal. "Ini sudah sangat keterlaluan, kelakuan para jaksa. Usut tuntas paksa. Kenapa takut atau ada apa dengan jaksa," teriak lantang.
Dia mengancam akan melakukan demo lebih besar lagi, bila dalam waktu tiga bulan tidak ada action untuk menuntaskan kasus-kasus korupsi. "Kalau perlu kita duduki kantor kejaksaan ini, agar jaksa serius mengungkap kasus korupsi," ujarnya disambut tepuk tangan oleh para pendemo.
Sementara, kepala Kejari Sumenep, Bambang Hartoto, melalui Kasi Datum, Teddy Romius berjanji akan menuntaskan kasus-kasus korupsi yang sudah masuk ke Kejari. Bahkan, menargetkan 1-2 bulan kedepan semua kasus tersebut segera diselesaikan. "Tiga bulan itu terlalu lama. Kami pasti tuntaskan dalam waktu yang tidak sampai tiga bulan," kata Teddy menantang.
Dia juga berharap, agar semua elemen masyarakat mendukung tindakan Kejari untuk menuntaskan kasus-kasus tindakan korupsi yang sudah ditanganinya. "Saya konsisten dengan atensi. Korupsi itu merupakan atensi diinternal kejaksaan," tandasnya.
md2