MedanBisnis – Jakarta.
Lima pimpinan KPK Jilid III semuanya fokus di bidang penindakan, begitu
juga untuk pencegahan. Sistem keroyokan ini dipilih agar kasus-kasus
korupsi dapat ditindak secara maksimal dalam satu tahun.
"Kita keroyok sehingga
capaian yang kita rencanakan bisa tercapai," tutur Ketua KPK Abraham
Samad, di kantornya, Jalan Rasuna Said, Jaksel, Jumat (23/12) petang.
Abraham
mengatakan, dengan model keroyokan ini, dia berharap kasus-kasus besar
dapat diselesaikan dalam satu tahun pertama. Untuk diketahui, Abraham
pernah berjanji untuk siap lengser dari kursi pimpinan KPK jika dianggap
tidak berprestasi di tahun pertama.
"Sehingga upaya kita untuk
mempercepat pengusutan kasus besar bisa dilakukan dalam setahun ini.
Sehingga janji kita dalam setahun bisa menyelesaikan salah satu kasus
besar," ujar Abraham.
Ada yang menarik dari komposisi lima
pimpinan KPK jilid III. Seluruh pimpinan secara bersama-sama akan
membawahi bidang penindakan dan pencegahan sekaligus.
"Kita
putuskan bahwa lima pimpinan mengkonsentrasikan dirinya pada bidang
penindakan. Begitu pula dengan pencegahan," tutur
Abraham.
Untuk
diketahui, pada pimpinan KPK sebelumnya terjadi pembagian tugas. Mantan
wakil ketua KPK Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto di bidang
penindakan, sementara Haryono Umar dan M Jasin di bidang pencegahan.
(fjr/dc/
Medan Bisnis)