Selamat datang di Blog Anti Korupsi - Berantas korupsi mulai dari diri kita sendiri - Brantas KKN
- Albert Hasibuan
- Alexander Lay
- Anies Baswedan
- Arie Perdana
- Arief T Surowidjojo
- Arif Zulkifli
- Ayu Utami
- Bagus Takwin
- Bambang Harymurti
- Bambang Widjojanto
- Bara Hasibuan
- Benny Handoko
- Burhanudin Muhtadi
- Chatib Basri
- Chatarina Widyasrini
- Cipta Panca Laksana
- Dian Sastro
- Donny Ardyanto
- Eep Saefulloh Fatah
- Endriartono Sutarto
- Erry Riyana Hardjapamekas
- Fikri Jufri
- Glenn Fredly
- Goenawan Mohamad
- Happy Salma
- Heru Hendratmoko
- Ifdhal Kasim
- Ikhsan Modjo
- Ikrar Nusa Bakti
- J Kristiadi
- Katarina Leimena
- Komaruddin Hidayat
- Luthfie Assyaukanie
- Makarim Wibisono
- Metta Dharmasaputra
- Nanda Persada
- Nirwan Dewanto
- Nono Anwar Makarim
- Olga Lidya
- Otto Pratama
- Pandji Pragiwaksono
- Poengky Indarti
- Rachland Nashidik
- Richard Lasut
- Richard Oh
- Reynald Kasali
- Robertinus Robet
- Rocky Gerung
- Rosianna Silalahi
- Saldi Isra
- Sandrina Malakiano
- Sitok Srengenge
- Susi Rizky
- Taufik Basari
- Taufikurrahman Ruqi
- Teten Masduki
- Todung Mulya Lubis
- Tommy F Awuy
- Ulil Abshar Abdalla
- Usman Hamid
- Wimar Witoelar
- Yeni Wahid
- Zainal Arifin Mochtar
Kami memahami tegaknya hukum dan memerangi korupsi adalah tugas negara. Apapun pemerintahan yang menjalankannya. Namun kami menolak menyerahkan seluruh harapan kepada pengelolaan negara sebab penyalahgunaan kewenangan negara dalam setiap bentuk dan tingkatannya justru adalah sumber dan definisi dari korupsi itu sendiri.
Kami marah pada kenyataan bahwa hukum di tangan aparat-aparat yang korup, kini cuma jadi bahan bagi komodifikasi dan kriminalisasi untuk memeras, memperkaya diri, atau menyingkirkan lawan politik. Hukum bukan jalan bagi rakyat untuk mencari keadilan.
Namun kami menyakini kita semua wajib berikhtiar dengan menggunakan hak-hak kewarganegaraan kita agar perjuangan melawan korupsi tidak mandeg. Presiden boleh siapa saja, pemerintahan bisa silih berganti, tapi gerakan anti korupsi tidak boleh surut.
Kami juga meyakini niat memerangi korupsi ada di semua pihak, kecuali pihak mereka yang korup, mencuri uang rakyat, mengemplang pajak, memberi dan menerima suap. Perbedaan politik bukan alasan untuk berpisah tujuan, apalagi untuk saling menghalangi jalan, setiap kita memiliki kewajiban yang setara di hadapan hari depan bangsa. Untuk secara aktif dan mengeyampingkan perbedaan, bersama-sama berbagi beban.
Hari ini kami mengulangi dukungan bagi setiap pihak, dalam posisinya masing-masing telah atau berjanji memberikan sumbangan kepada perang melawan korupsi dengan mempertaruhkan keselamatan diri, termasuk dan tak terkecuali kepada KPK, Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, LPSK, PPATK, dan Pengadilan Tipikor.
Kami menolak keras politisasi hukum dan kriminalisasi terhadap setiap pihak yang berkerja dalam integritas memenuhi panggilan tugas perjuangan ini, tidak ada perlawanan tanpa keringat, kemenangan tak bisa tanpa semangat untuk Indonesia yang lebih baik. Kita tak bisa gentar apalagi menyerah.