Wakil Koordinator Indonesian Corruption Watch, Emerson Yuntho, mengatakan tidak diperiksanya politisi oleh KPK yang disebut ikut terlibat dalam kasus korupsi wisma atlet sea games terkesan janggal. Menurut Emerson, hasil penyidikan sudah cukup untuk memanggil saksi-saksi dari partai politik mau pun dari pejabat teras Menteri Negara Pemuda dan Olahraga.
"Harusnya hasil penyidikan sudah memberi cukup alasan," ungkap Emerson saat dihubungi republika di Jakarta, Selasa (17/5). Emerson pun heran mengapa KPK tidak mengimbangi upaya penyelidikan yang dilakukan oleh Partai Demokrat. Padahal, tuturnya, KPK merupakan lembaga yang lebih kredibel untuk melakukan tindakan hukum.
Menurutnya, pemeriksaan kepada mereka juga untuk membuktikan apakah perbuatan korupsi tersebut hanya dilakukan oleh tiga tersangka atau tidak. Jika sudah ada pembuktian, tuturnya, kasus suap itu akan menghentikan kekisruhan yang terjadi di publik sekarang ini. "Penting pendalaman lagi," ujarnya.
Sementara itu, pengamat hukum pidana, Eddy Hiariej mengungkapkan sebaiknya publik bersabar dengan proses penyidikan di KPK. Menurutnya, KPK sudah memiliki prosedur baku untuk pengembangan hasil penyidikan berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan dan bukti-bukti yang didapatkan.
Terkait apakah aktor pelaku korupsi wisma atlet tersebut hanya tiga orang, Eddie menjelaskan butuh waktu untuk membuktikan dugaan tersebut. Terlebih, tuturnya, praktik korupsi seperti yang terjadi di menegpora merupakan praktik sistematis. "Apalagi korupsi itu sistematis. Kalau memang mau diusut sampai tuntas, memang butuh waktu," jelasnya.
http://www.republika.co.id/