Dulu waktu masih jadi TKI di Malaysia ( Kuala Lumpur ) saya memang sering tidur larut malam, paling cepat pukul 11 dan saya juga tidak mau lewat pukul 12 malam waktu malaysia, yang lebih cepat satu jam daripada waktu Indonesia . Barat ( Jakarta ), karena pasti akan membuat tidak tidur semalaman.
Sekarang saya lebih santai, biasanya setelah sholat magrib dan makan malam, leye leye sebentar minum kopi sambil nonton teve, adzan sudah memanggil untuk sholat isya, maka saya segera tunaikan dan setelah itu tidur, hehe. Jadi sekitar pukul 8 malam saya sudah tidur. Terkadang memang terbangun tengah malam, saya biasanya nonton teve sebentar untuk cari kantuk sebelum tidur lagi.
Dalam keseringan cukup tidur itu ternyat saya banyak terbawa ke hal hal masa lalu ( apakah bisa dikatakan mimpi atau bukan, saya juga kurang faham ) yang baik atau yang kurang baik. Salah satunya, beberapa hari lalu saya terbawa ke pada apa yang pernah terjadi kurang lebih sepuluh tahun lalu, di suatu hari yang masih pagi itu teman saya yang PNS sepertinya sengaja bercerita, jika dia ingin mengajak saya mendiskusikan sesuatu untuk mendapatkan jalan keluar atas sesuatu masalah yang sebenarnya tidak ada kaitannya dengan dia.
Cerita teman itu , ada seorang bapak yang sudah cukup tua yang sebelumnya tidak dia kenal datang padanya karena dulunya orang itu menurut pengakuannya dan ternyata benar, pernah bekerja ditempat dia bekerja.
Si bapak tua itu lebih dari sepuluh tahun lalu (waktu dia bercerita) pada waktu dia memegang jabatan di tempat dia bekerja, sering menerima pemberian uang dari pihak yang langsung atau tidak, terkait dengan pekerjaan-nya yang dia terima dan pergunakan untuk keperluan hidup dan berumah tangga seperti biasanya kebanyakan orang.
Di usianya yang sudah hampi 70 tahun, dia merasa ada sesuatu yang mengganggu di hari tuanya, karena ada uang yang dia terima dan dia kumpulkan dulu itu bisa dimasukkan dalam kategori hasil korupsi, sebanyak kurang lebih dua milyar rupiah ( kalau saya tidak salah ingat ).
Si bapak berniat untuk mengembalikan uang itu kepada instansinya dengan minta bantuan teman itu atau diserahkan saja kepadanya untuk seterusnya terserah dia……….bagaimana ne mas tanya, bisa diberikan jalan keluar?
Dalam obrolan santai itu, saya hanya mengatakan waktu itu, wah………..saya tidak bisa memberikan masukan ber-arti, mungkin uang itu bisa dia sumbangkan saja kepada panti sosial sedikit sedikit tanpa ada yang tahu dan tidak mencolok, lama lama juga akan habis. N iatkan saja mengembalikan uang yang bukan miliknya. Jika dikembalikan ke instansi, itu jelas bukan uang instansi, selain urusannya bisa menjadi rumit dan panjang mungkin saja…………ya ya juga katanya.
Sudah, karena saya tidak begitu tertarik soalan itu, kami bertemu tidak lama, kemudian bubar. Sayapun setelah itu tidak pernah bercerita kepada sesiapapun soalan ini sampai hari ini dan melupakannya, lha kok tiba tiba muncul dalam tidur nyenyak yang mungkin lebih daripada cukup untuk usia seperti saya yang saya kira 6 jam sudah cukup, biasanya saya tidur kurang dari 6 jam.
Apakah cerita masa lalu itu muncul kembali karena saya ( mungkin juga banyak diantara kita ) mau tidak mau, suka tidak suka banyak teve dan media lain-nya membicarakan dan memberitakan soal soal korupsi?… bisa jadi juga.
Saya memang setelah itu, tidak pernah lagi bertanya dan teman saya itu juga tidak pernah lagi bercerita soal uang yang akan dikembalikan itu, walaupun kami sering bertemu, termasuk sudah beberapa kali jumpa setelah saya kembali dari Malaysia
.