PEKANBARU-Sekitar 40 aktivis dari badan eksekutif
mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Provinsi Riau berunjuk rasa
menuntut penuntasan sejumlah kasus korupsi yang hingga sekarang masih
mengendap.
"Kasus korupsi sejauh ini masih banyak yang mengendap tanpa ada
kelanjutan prosesnya. Ini menimbulkan tanda tanya di masyarakat," kata
koordinator unjuk rasa Muhammad Hareef dalam aksinya di Pekanbaru, Senin
(19/12).
Hareef bersama puluhan mahasiswa lainnya berunjuk rasa dengan
berkeliling kota sambil berorasi menuntut ketegasan para penegakan hukum
terhadap sejumlah kasus korupsi di daerah kaya minyak itu. "Demonstrasi
akan terpusat di depan Kantor Gubernur Riau," katanya.
Ia mengatakan APBD Provinsi Riau yang mencapai lebih dari Rp6
triliun jelas menunjukkan otonomi berjalan dan telah terealisasi di
Riau. Namun, katanya, anggaran tersebut tidak dialokasikan dengan tepat
dan benar atau hanya segelintir orang serta kelompok yang menikmatinya.
"Kami atas nama seluruh organisasi mahasiswa di Riau menuntut para
penegak hukum bertindak tegas terhadap segala indikasi tindak pidana
korupsi," ujarnya.
Aktivis mahasiswa lainnya yang juga turut dalam unjuk rasa tersebut
Harif Sabri mengatakan struktur APBD Riau sejak beberapa tahun ini
semakin tidak sehat. "Hal itu menunjukan bukti bahwa pemimpin, dalam hal
ini Gubernur Riau HM Rusli Zainal, telah berbuat yang tidak sesuai
dengan amanah rakyat," katanya. (Ant/OL-01)