NAFSU DPR menghamburkan uang rakyat buat kemewahan pribadi benar-benar tak terbendung. Untuk merenovasi toilet di gedung dewan saja, Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR tak ragu menyiapkan dana Rp2 miliar.
Menurut Humas Setjen DPR Jaka Winarko, anggaran sebanyak itu dialokasikan untuk memperbaiki toilet di Gedung Nusantara I, Senayan. "Renovasi toilet Gedung Nusantara I sudah dianggarkan di tahun 2012 ini. Alokasi anggarannya Rp2 miliar," ujarnya, kemarin.
Namun, imbuh dia, Setjen DPR akan lebih dulu mengecek berapa banyak toilet di 24 lantai yang perlu diperbaiki. "Itu baru alokasi. Satu lantai kan ada empat toilet, nah nanti akan dicek berapa yang perlu direnovasi. Kita anggarkan Rp2 miliar. Kalau lebih, kita akan minta anggaran perubahan dan jika kurang, akan dikembalikan ke kas negara.''
Ia berdalih, renovasi perlu dilakukan lantaran toilet sudah banyak yang rusak sehingga menimbulkan bau. Alasan yang sama dikemukakan Kepala Biro Pemeliharaan, Pembangunan, dan Instalasi DPR Sumirat. "Faktor kesehatan di gedung ini sudah tak layak. Anda bisa lihat sendiri kondisinya seperti apa. Kita juga akan membenahi saluran airnya agar tidak bau,'' ungkapnya.
Meski anggaran sudah disiapkan, Sumirat tidak bisa memberikan data spesifikasi renovasi. Yang pasti, toilet-toilet tersebut akan diganti dengan variasi kloset duduk dan jongkok. Begitu juga wastafel dan tempat buang air kecil. "Renovasi bisa seluruhnya atau hanya perbaikan kecil. Dana Rp2 miliar hanya cukup untuk belasan toilet."
Koordinator Advokasi dan Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran Uchok Sky Khadafi menilai anggaran Rp2 miliar hanya untuk perbaikan toilet sangat mengada-ada. "Masyarakat sudah sesak dengan kondisi seperti ini, menghamburkan duit. Ini tidak rasional," cetusnya.
Dia menegaskan, agenda renovasi toilet layaknya perencanaan yang sesat. "Tingkah DPR sudah berlebihan. Duduk di DPR bukan buat cari duit dengan proyek-proyek, melainkan untuk mengabdi kepada masyarakat."
Masih nyaman
Dari pantauan Media Indonesia di beberapa lantai Gedung Nusantara I, kondisi toilet sebenarnya masih sangat layak meski beberapa pintu terkunci dan terpajang tulisan 'Toilet Rusak, Tidak Ada Air'. Kloset pun masih bagus dan siap pakai.
Bahkan, di beberapa toilet tersedia shower dengan fasilitas air panas untuk mandi. Soal bau yang menjadi alasan renovasi pun patut dipertanyakan. Sebab, faktanya, kondisi toilet nyaman tanpa bau yang mengganggu.
Ketua DPR Marzuki Alie enggan mengomentari proyek tersebut. "Itu urusan sekjen, tidak ada urusan dengan anggota. Coba ditanyakan ke sekjen, berapa banyak toilet yang diperbaiki," elaknya.
Bukan kali ini saja biaya selangit disiapkan untuk melayani anggota dewan. Sebelumnya, Setjen DPR mematok anggaran Rp4 miliar untuk pengadaan alat absensi fingerprint. Anggota dewan pun masih gemar melancong ke luar negeri dengan kedok studi banding.
Ironisnya, DPR tetap mandul menunaikan tugas utama sebagai penyerap aspirasi rakyat. Sampai-sampai rakyat harus berkemah di depan gedung parlemen agar aspirasi mereka didengar.(*/X-16)
http://www.mediaindonesia.com/read/2012/01/04/288998/265/114/Toilet-DPR-Rp2-Miliar