LENSAINDONESIA.COM: Upaya pemkot Surabaya dalam
mewujudkan cybercity patut diacungi jempol. Terbukti hingga tahun 2011,
jumlah cyber park yang menyediakan layanan free hot spot terus
bertambah.
Gebrakan pemkot untuk mendorong masyarakat agar lebih aware dengan
teknologi juga dibuktikan melalui proyek pengadaan modem bagi RT/RW di
Kota Surabaya.
Namun, patut disayangkan Telkom selaku penyelenggara pengadaan 10.688 unit modem, tak mampu memenuhinya.
Hingga akhir Desember 2O11, proyek dengan kode pekerjaan ULP.LB.11.001 hanya mampu memenuhi 6.000 modem yang terpasang.
Padahal PT Telkom selaku pemenang tender proyek senilai
6.999.529.680.000,- dengan dana APBD 2011 kota Surabaya, tidak pernah
sanggup menuntaskan pekerjaan tersebut.
Di sisi lain, pemkot Surabaya sendiri juga tak pernah bersuara alias
tak protes, dengan kondisi ini. Tidak tercapainya target proyek dengan
uang rakyat tersebut membuat telinga wakil rakyat panas.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Sachiroel Alim yang mengetahui kabar
itu, sontak emosi. Ia menyayangkan masih adanya proyek yang luput dari
pantauan dewan, padahal proyek itu juga belum tuntas.
“Percuma memiliki keinginan untuk mencerdaskan atau memasyarakatkan
internet, wong alat pendukungnya saja masih belum beres. Padahal proyek
itu mengharuskan jika Desember ini, seluruh modem sudah terpasang di RT
dan RW se-Surabaya,” kata Sachiroel Alim melalui pesan singkatnya.
Politikus Demokrat ini melalui Komisi C berjanji untuk
menindaklanjuti hal tersebut. “Insya Allah, dalam waktu dekat, Komisi C
akan memanggil pihak Telkom dan SKPD terkait,” janji Alim.
Bahkan menurut Alim, jika nanti ditemukan penyimpangan penggunaan
anggaran APBD dan merugikan keuangan Negara, tentu sangat diharapkan
aparat penegak hukum untuk turut menyelidikinya.
Berdasarkan dokumen E-proc (unit layanan pengadaan) PT TELKOM
ditetapkan sebagai pemenang tender pengadaan modem mengalahkan dua
peserta lainnya. Penetapan dilakukan pada tanggal 27 Juni 2011, dan
diumumkan 27 Juni 2011.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah pihak menuding PT Telkom
sebagai pemenang tender, telah gagal dalam proyek, karena modem tidak
sampai masyarakat.
Sementara itu, Public Relation Telkom Jawa Timur, Ivone Handayani
mengatakan bahwa sebelumnya realisasi pengadaan modem tersebut sudah
sesuai ketentuan, terkait tidak tercapainya target yang ditetapkan,
Ivone mengatakan pihak PT Telkom akan mengembalikan sisa anggaran.
“Proyek ini memang sempat molor, hingga september karena tidak ada
kesiapan hardware di sisi user dan kami minta diperpajang hingga
november, jika tidak sesuai target, tentu anggarannya akan dikembalikan”
tandas Ivone.ali
Editor: Noviyanto