MENGENAKAN pakaian rapi putih
khas dengan kumis dan jenggotnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) Abraham Samad dengan menebar senyuman masuk ke ruang auditorium
gedung KPK di Jakarta. Sesampai di sana, dia langsung mengambil sebuah
gelas plastik transparan yang sudah tersedia di meja. "Sebentar ya, saya
mau ke belakang dulu," ujar Samad.
Maksud Abraham ke belakang bukanlah hendak makan atau minum, terlebih
merokok. Namun, dia harus menuangkan sedikit urinenya ke dalam gelas
itu. Tak lama kemudian, dia menyerahkan gelas berisi urine tersebut
kepada petugas Badan Narkotika Nasional (BNN). Ya, itu adalah secuil
ritual tes urine yang dijalani Abraham, para pimpinan lainnya, dan
seluruh pegawai KPK.
Pria kelahiran Makassar itu pun tampak semringah saat mengikuti tes yang
bertujuan mengetahui apakah seseorang mengonsumsi narkoba atau tidak
tersebut. Abraham menjelaskan, selain lembaga antikorupsi, KPK juga
sangat memperhatikan jangan sampai ada pegawainya yang mengonsumsi
narkoba. "Tapi, saya yakin tidak ada pegawai KPK yang mengonsumsi
narkoba," tandasnya.
Abraham pun akan menindak tegas apabila ada pegawainya yang terbukti
bermain-main dengan barang haram tersebut. Bahkan, dia pun mengumbar
janji akan memecat siapa saja yang terbukti terlibat. "Narkoba dan
korupsi hanya beda tipis. Keduanya sama-sama merusak bangsa," cetusnya. (kuh/c9/agm)