Perekonomian Indonesia tahun 2012 dibayang-bayangi oleh kekhawatiran
dampak negatif yang akan terjadi akibat krisis di Eropa. Menurut Menko
bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, pemerintah harus memiliki terobosan
baru untuk beberapa sektor agar ekonomi Indonesia 2012 tetap kuat bahkan
mampu meningkat.
Sementara itu Komisi pemberantasan Korupsi atau KPK menegaskan akan
berupaya maksimal terus menekan korupsi agar ekonomi tumbuh positif.
Menko, Hatta Rajasa kepada pers di Jakarta, Sabtu di sela-sela acara
persiapan pergantian tahun menegaskan ada tiga hal yang harus menjadi
prioritas pemerintah untuk perbaikan ekonomi dalam negeri. Menko
berharap upaya perbaikan ekonomi tersebut mendapat dukungan seluruh
kalangan.
Hatta menjelaskan, “Ada tiga yang paling penting yang harus kita
jaga, yang pertama bagaimana kita selalu membuat stabilisasi pokok
pangan kita dan ketersediannya cukup, pangan adalah menjadi sesuatu yang
sangat penting karena di situ adalah berkaitan langsung dengan
kemiskinan, berkait langsung dengan hajat hidup orang banyak, yang kedua
bagaimana kita mengelola energi karena itu akan berkaitan dengan
industri, berkaitan dengan biaya-biaya transport dan sebagainya, yang
ketiga yang tidak kalah penting adalah infrastruktur, fighting kita di 2012 adalah infrastruktur.”
Pengamat ekonomi dari lembaga kajian ekonomi, INDEF, Aviliani
berpendapat program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia atau MP3EI merupakan program yang sempurna namun
dibutuhkan keputusan tepat serta reformasi birokrasi agar MP3EI dapat
diimplementasikan dengan benar. Ia optimistis jika pemerintah memiliki
kinerja sektor ekonomi lebih baik dibanding tahun 2011 maka perekonomian
Indonesia mampu tumbuh pada kisaran angka 7 persen.
“Untuk meningkatkan investasi dengan lebih cepat, nah masalahnya
adalah ketika pemerintah punya proyek MP3EI ini perjalanannya masih
terhambat karena masih banyak keputusan yang belum dilakukan oleh
pemerintah supaya investor bisa masuk ke dalam, dan 2012 kalau itu jalan
kita tumbuh bisa di atas 7 persen,” ujar Aviliani.
Aviliani menambahkan, masih buruknya pemerintah menata perekonomian
Indonesia dapat dilihat dari masih tingginya angka kemiskinan. Maka
dibutuhkan berbagai upaya untuk menekan angka kemiskinan.
Ia mengatakan, “Untuk pengentasan kemiskinan masih belum optimal di
tahun 2011 jadi ‘PR’ pemerintah adalah masalah pertanian dan perikanan,
itu yang paling banyak orang miskin, itu yang belum terselesaikan di
tahun 2011.”
Berbagai kalangan terutama para pengamat ekonomi berpendapat
perekonomian suatu negara akan sangat sulit tumbuh jika tingkat korupsi
tinggi. Kondisi tersebut menurut pengamat juga terjadi di Indonesia.
Menanggapi pendapat tersebut, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau
KPK, Abraham Samad kepada VoA mengakui bahwa pendapat pengamat tersebut
menjadi pembelajaran bagi KPK.
“Kalau pengamat ekonomi itu kan selalu mengaitkan bahwa pertumbuhan
ekonomi selalu dipengaruhi dengan tingkat korupsi disuatu negara,
semakin besar tingkat korupsi di suatu negara, pertumbuhan ekonominya
mungkin semakin tidak menunjukkan signifikan ya, oleh sebab itulah
berdasarkan teori itu kita berusaha sedemikain rupa korupsi di Indonesia
bisa kita tekan sehingga pertumbuhan ekonomi itu bisa lebih cepat
naiknya,” demikian tutur Ketua KPK, Abraham Samad.
Selamat datang di Blog Anti Korupsi - Berantas korupsi mulai dari diri kita sendiri - Brantas KKN